VISIT TO BATAM 2010
By Golfing Enthusiast on 16.14
Filed Under:
Makin lama gedung dan pertokoan kota satelit semakin tua, cat-cat sudah mulai luntur. Semakin membuat seperti kota mati. Melihat ini Pemko Batam belum ada inisiatif untuk menyuruh pemilik properti untuk mengecat ulang. Padahal pengecatan ulang selain memperindah kota juga membuat lapangan kerja. Lapangan kerja itulah esensi sebenarnya menggalakkan pariwisata.
Batam adalah salah satu pulau terbesar di kepulauan Riau, dulunya adalah pulau miskin sedikit penghuni dengan hutan tropis, pantai desa, dan keindahan alamnya yang masih alami. Ditetapkannya Batam sebagai zona perdagangan bebas pada tahun 1989 telah menghidupkan pulau ini secara drastis seperti kota yang disulap seketika menjadi kota modren.
Kini sejak tahun 2008 kembali ditetapkan sebagai FTZ model baru, semangat baru. Yang diharapkan terus membawa perkembangan. Setelah beberapa tahun kemudian, Batam telah memiliki infrastruktur seperti bandara modern, pariwisata, sarana olaraga standar Internasional, pusat-pusat bisnis, dan infrastruktur yang terus berkembang hingga Batam ditetapkan juga sebagai kota MICE.
Batam sangat diuntungkan karena bertetangga dengan Singapura sebagai salah satu pelabuhan terbesar di Asia Tenggara serta merupakan pusat perdagangan internasional, industri dan perdagangan.
Posisi Batam yang dekat dengan dua negara tetangga dan di pusat lalu lintas pelayaran Internasional. Menjadikan Batam tujuan lain kebosanan wisatawan asing di Singapura yang penasaran tentang Indonesia.
Sampai saat ini wisatawan yang paling banyak datang ke Batam adalah turis Singapura, disusul kemudian Malaysia melalui Johor. Di antaranya mereka mengunjungi kawasan bisnis, resort, hotel mewah, mal-mal, dan lapangan golf.
Batam juga dijadikan titik awal atau tempat transit banyak pelancong mancanegara yang berkunjung ke Singapura. Dengan hanya 40 menit dari Singapura dengan kapal, sangat memungkinkan para wisatawan asing yang berkunjung ke Batam dapat pulang pergi dalam satu hari kunjungan. Mereka berharap dengan hanya mengunjugi Batam telah dapat melihat mini Indonesia. Dan kemudian dari Batam dapat menuju destinasi lain seperti Jakarta, Bali, Medan, Pekanbaru, Padang, dan daerah lainnya di Indonesia.
Sedangkan yang menjadi ikon dan andalan wisata Kota Batam, yang setiap hari selalu ramai dikunjungi warga adalah jembatan barelang. Konstruksi jembatan ini yang seperti disangga tali panjang menjadikannya sangat unik seperti jembatan klasik di negara-negara eropa. Jembatan ini menyatukan beberapa pulau yang terpisah dari pulau Kota Batam.
Salah satu pulau yang di hubungkan oleh jembatan barelang adalah pulau galang. Di pulau ini para wisatawan juga dapat melihat monumen perahu. Yang terdiri dari tiga perahu yang pernah digunakan para pengungsi ketika meninggalkan Vietnam hingga sampai di galang. Dengan perahu seperti itulah mereka berbulan-bulan mengarungi laut cina selatan. Hingga akhirnya mereka harus meninggalkan pulau galang tahun 1996.
Tempat ini, terletak sekitar 50 km dari Kota Batam tepatnya di desa Sijantung. Untuk sampai di pulau galang pengunjung dapat menggunakan taksi atau travel sewaan.
Sejak Juli 2008, Pemko Batam meluncurkan program Visit Batam 2010, motto yang di usung adalah ‘’experience it’’.
Kehidupan Batam sebagai kota metropolis yang berbeda dari kota lain di Indonesia adalah andalan utama yang hendak dijual kepada pelancong. Keunikan Batam itu seperti taksi yang menjadi angkutan masal, terminal bayangan, terminal taksi berjalan.
Dengan tiadanya terminal angkutan kota menjadikan pengunjung domestik terheran-heran.
Kota Batam juga unik dengan berbagai kota-kota satelit yang hampir ada di setiap sudut pulau ini. Seperti Batuaji, Sagulung, Sungai Panas, Sekupang dan sebagainya. Dan sebagai pusat di tetapkan Batam center, tetapi yang ramai malah kota nagoya dan jodoh. Saat ini di Jodoh telah selesai dibangun boulevard untuk memperindah kawasan bisnis jodoh dan tempat berleha-leha pelancong.
Sayangnya, kota-kota satelit ini hanya indah ketika mulai dibangun saja. Berapa lama kemudian suasana kota-kota satelit ini menjadi semakin semberawut dan kotor. Terutama karena adanya pedagang kaki lima yang tidak terkontrol dengan lapak-lapak yang tidak memenuhi syarat keindahan kota. Tentu saja suasana ini dapat menjadi cerita buruk pelancong kepada yang lainnya kemudian hari.
Makin lama gedung dan pertokoan kota satelit semakin tua, cat-cat sudah mulai luntur. Semakin membuat seperti kota mati. Melihat ini Pemko Batam belum ada inisiatif untuk menyuruh pemilik properti untuk mengecat ulang. Padahal pengecatan ulang selain memperindah kota juga juga membuat lapangan kerja. Lapangan kerja itulah esensi sebenarnya menggalakkan pariwisata.
Disisi lain, kawasan hijau yang telah diperuntukan untuk di tanam pepohonan rindang di depan pertokoan seperti dibiarkan gersang begitu saja. Kini terlihat ditumbuhi rumput alang-alang yang makin membuat panas sekitar.
Untuk menelusuri kota-kota satelit Batam itu, kini sudah mulai banyak angkutan murah. Angkutan ini melayani berbagai rute panjang yang terkesan memperjauh jarak. Tapi tak mengapa, dengan demikian pengunjung yang belum pernah ke Batam jadi tau seluk beluk jalan di Kota Batam, yang entah kapan macetnya seperti kota jakarta. Habis jalan di Kota Batam begitu lebar.
Rute-rute tersebut seperti dari dapur 12 hingga melayani Sagulung, Batuaji, Batam Center, Nagoya dan Jodoh. Rute ini dilayani ‘’Bimbar”. Selain Bimbar ada juga Metro Trans yang melayani berbagai rute termasuk rute Nongsa-Jodoh. Untuk kawasan jembatan Barelang disediakan bus damri. Untuk Sekupang-Batam Center dilayani bus pilot project Kota Batam. Batuaji – Batam Center bus piloct project juga melayani.
Dan trayek murah yang terbaru tapi merugi ialah bus bandara. Bus ini dimulai dari nagoya, jodoh, menuju bandara internasional Batam.
Untuk mensukseskan program Visit Batam 2010 hampir tiap bulan di Batam digelar iven kelas Internasional. Misalnya, pergelaran budaya, dan musik di gedung Sumatera Promotion Center, Batam Center.
Juga diadakan pesta pantai di pantai Nongsa dan Melur. Pesta pantai biasanya dikunjungi ribuan orang ketika lebaran idul fitri. Pantai Melur berada 45 Km arah Timur dari kota Batam.
Selain potensi ini, Batam juga terkenal sebagai surga belanja, mulai bahan jadi dan olahan. Kota ini memiliki mall-mall megah dengan koleksi pakaian berkualitas internasional namun sangat terjangkau. ‘’Saya mengimpor langsung pakaian jadi dari Cina dan Korea.’’ Kata penjual.
Setiap Sabtu, turis dari Singapura menyerbu ke Batam untuk berbelanja di sini. Mereka memborong apa saja yang penting murah dan produk itu tidak ada di Singapura seperti produk soft drink sosro Indonesia.
Selain turis mancanegara yang hendak dijaring dalam Visit Batam 2010, dinas pariwisata juga menargetkan penambahan kunjungan turis domestik, seperti artis ibukota, para pejabat daerah, dan turis domestik lainnya terutama dari pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.
Para artis yang berkunjung ke Kota Batam selalu membawa oleh-oleh berupa parfum, sedangkan pengunjung lainnya selalu membawa buah tangan murah meriah yaitu snack ‘’Roka’’ yang diproduksi di Batam.
Batam juga memiliki banyak kampung tua. Seperti kota tua kecamatan ‘’Belakang Padang.’’ Tapi sayangnya Belakang Padang belum disiapkan sungguh-sungguh oleh Pemko Batam sebagai wisata kampung tua, seperti menyediakan sarana dan prasarana jalan aspal yang mulus. Jalan berupa semen dan pelantar yang ada banyak berlubang. Sehingga naik transportasi utama yaitu becak dan ojek di Belakang Padang menjadi tidak nyaman.
Sampai saat ini sudah ada satu home stay di Belakang Padang yang mengadopsi pola kampung tua malaysia. Dua penginapan standar dan satu penginapan biasa.
Waktu yang paling baik mengunjungi Pulau Belakang Padang ialah ketika perayaan 17 Agustus. Peringatan hari kemerdekaan disini selalu dimeriahkan oleh perlombaan tradisional dan iven Internasional seperti dragon boat, festival layang-layang, boat pancung, dan lomba jong.
Pulau Belakang Padang dapat ditempuh melalui pelabuhan boat pancung, Sekupang sekitar 15-20 menit. Tergantung kecepatan boat. Ongkos sekali jalan termasuk asuransi adalah 10 ribu rupiah.
Tapi sayangnya, mesin boat pancung ke Belakang Padang yang digunakan penambang tidak di up-grade. Seharusnya boat pancung sudah menggunakan minimal mesin 60 PK. Dengan standar mesin itu jangkauan menuju ke Belakang Padang semakin menjadi dekat dan aman mengendalikan ombak.
Selain itu, para penambang perlu diberi penyuluhan tatakrama yang baik bagaimana menyuruh, melayani, dan berbasa-basi yang baik dengan penumpang. Terkesan karena menurut antrian, penambang kadang tidak pandai berlemah lembut dengan penumpang.
Mari kita dukung Visit Batam 2010, experience it.
By Agus hendri
Batam 17 Jan 09
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar for this post