PEMANIS dan TRIK di HATI YANG BERSIH

By Golfing Enthusiast on 10.28

Filed Under:


Apa yang diharapkannya dengan merebus gelas? Tentu saja kesterilan gelas yang makin sibuk jam terbangnya itu tetap yakin. Kehangatan kopi makin terasa, gelas pun jadi bersih, cepat kering, keset-bersih tanpa bau dan berminyak ketika di tangan pelanggan.


‘’Ah, itu hanya barang pelengkap. Sedikit untung!’’ begitu pernah seorang pedagang pernah berkata. Dan memang barang yang dijualnya hanya be-rabat minim. Tapi jangan salah, barang yang dipajang dalam etalase di warung kecil itu selalu dicari orang dan seperti sudah menjadi bahan pokok, terutama bagi kaum lelaki.

Ada juga seorang penjual bakso. Ia menjual minuman berkemasan botol. Sebenarnya tidak semua pelanggannya meminta minuman itu. Namun beberapa dari pelanggannya sangat suka minuman itu ketika makan baksonya.

Makanya dia tidak sampai hati bila pelanggan meminta minuman itu tidak ada. Dan salah seorang pelanggannya pernah mengatakan ‘’Kalau tak ada itu tak lengkaplah’’ katanya. Dengan senang hatipun ia memajang minuman itu di atas meja jualannya. ‘’sebagai peramai meja.’’ Ujarnya.

Pemain baru yang membuka kedai minuman baru. Dia lantas saja memesan 10 peti minuman botol. Krat minuman itu ia pajang di sudut yang terlihat oleh semua pelanggan yang yang singgah dikedainya. Begitu juga beberapa botol minuman ia susun rapi di atas meja. ‘’Belum tentu laku uda dibeli banyak-banyak’’ nyiyir istrinya. ‘’ Sebagai pemanis pajang buatan’’ timpal suaminya.

Lain lagi si penjual nasi goreng, ayam penyet, sekaligus minuman di kantin luar lingkungan RS. Di warungnya tergantung aneka kerupuk aneka rasa dan model. Diakah yang buat? Tidak. Ternyata itu semua titipan para home industry modal ’kerupuk.’

Kenapa diterima? untung sedikit, repot mengurusnya, punya orang lagi. Alasannya,’’ Peramai warung saja.’’ ‘’Lagian tidak baik kita menolak titipan orang. Tidak tega rasanya. Saya pernah merasakan itu. Betapa lama nunggu habis baru diabayarkan si tempat titip.’’ ‘’Kita mesti layani titipan mereka dengan senang hati,’’ ujarnya jujur.

‘’Dan terbukti kan warung kita lumayan ramai,’’ Yakinkan istrinya. ‘’Apa yang terbaik menurut papa ajalah.’’ ‘’Dan kalau laku, lumayankan nambah-nambah gaji seorang karyawan kita.’’

Lain lagi trik sebuah kedai kopi. Kebersihan adalah unggulan utamanya. Setiap gelas yang akan dibuatkan kopi, teh dan kopi susu terlebih dahulu direndam dalam air panas mendidih.

Apa yang diharapkannya dengan merebus gelas? Tentu saja kesterilan gelas yang makin sibuk jam terbangnya itu tetap yakin. Kehangatan kopi makin terasa, gelas pun jadi bersih, cepat kering, keset-bersih tanpa bau dan berminyak ketika di tangan pelanggan.

Lain lagi sebuah toko itu. Pelanggannya begitu ramai setiap hari. Padahal apa yang dijual tidak jauh berbeda dengan toko sebelah. Ternyata si empunya paling pantang dengan kata terima kasih.

Yaitu pantang pelanggannya sendiri yang mengatakan kata itu kepadanya. Maka sebelum itu terjadi, ia sangat segera mengatakan kata itu setiap transaksi dari pelanggan.
Begitulah trik/sla kecil para pelaku usaha kecil yang ternyata bila dilaksanakan memberikan kontribusi lumayan dalam mempertahankan eksitensi usaha mereka.

Dalam persaingan ketat pelaku usaha kecil yang akan terus saling mengalahkan dan dikalahkan dalam trik, keunggulan produk dalam rasa, kebersihan serta pelayanan.
Perlu pelaku usaha kecil memiliki salah satu atau lebih sla dalam menjalankan usahanya. Sla itulah yang mengundang pelanggannya kembali bahkan loyal.
Maka semakin banyak sla/trik yang mereka haturkan kepada pelanggan maka semakin banyak pelanggan yang akan dapat dirangkulnya.

Makin banyak pelanggan yang dirangkul maka tentu saja keuntungan makin terasa. Inilah yang namanya mengait segmen pelanggan menurut trik yang dijalankan. Tentu saja menurut karakteristik pelanggan yang pasti selalu berbeda memandang sesuatu.

Semisal dalam satu hari jualan pelaku usaha kecil menjalankan 4 trik dalam gelaran harinya. Dari 4 trik itu andai dapat merangkul masing-masing 5 pelanggan, maka dalam hari itu si penjual dapat mengait 20 orang pelanggan.

Bagaimana kalau trik/sla ditambah lagi, tentu pelanggan akan bertambah. Bertambah pelanggan tentu menambah omzet dan akan terus ‘menggelembungkan’ usaha kecil.
Atau sebaliknya tanpa terobosan apa-apa, tanpa mempelajari keinginan dan kemauan pelanggan sebagai sorang raja sesaat. Terasa tidak senang ketika pelanggan mengkritik. Padahal kritikan itu adalah keikhlasan dari kejernihan hati. Semoga tidak demikian..

Wassalam
Oleh Agus Hendri
Belakang Padang, 12 Maret 2009

0 komentar for this post

Posting Komentar

terima kasih