INTERNET DI PONSEL MAKIN BIJAK

By Golfing Enthusiast on 16.50

Filed Under:

Mengakses internet kini sudah menjadi kebutuhan banyak orang. Membaca dan mengirim e-mail, chatting, mendownload file, upload photo, baca berita, dan bergabung dengan soscial network seperti facebook, frienster, Hi5. Itu semua jadi aktifitas yang sering netter lakukan setiap harinya dan bisa dilakukan lewat ponsel.



Saat ini banyak type handphone tertentu sudah secanggih PC. Apa yang biasa dilakukan lewat perangkat komputer semuanya bisa diakomodasi lewat perangkat komunikasi genggam. Fitur yang ditawarkan sudah mengacu pada kebutuhan kantor berjalan, termasuk internet.

Ponsel ber-internet sendiri sudah dikenalkan sejak generasi kedua setelah teknologi GSM merambah jagad ini. WAP (Wirelles Aplication Protocol)-lah yang menjadi jembatan penghubung ponsel ke dunia maya. Keberadaanya pun sampai kini masih terus dikembangkan lebih jauh.

Pertama wap mengandalkan debutnya dengan halaman situs yang sangat sederhana. Akses data hanya mengandalkan sinyal asli GSM dengan istilah Circuit Swicth Data (CSD). Kecepatan tidak lebih dari 9,6 Kbps. Setting CSD ini pada HP configuration-nya dilakukan secara manual dan hanya orang-orang tertentu saja yang bisa. Di Indonesia HP yang mendukung akses ini beredar di tahun 2000-an.

Cara kerja CSD sama dengan cara kerja telepon rumah yang kala itu populer dengan TEKOMNET INSTAN (dial up). Ketika kita menggunakan akses internet, selama koneksi ke server berlangsung kanal (channel) radio yang dipakai tidak dapat digunakan untuk menelpon ataupun ditelpon. Layanan GSM yang mendukung CSD mulanya adalah Telkomsel.

Generasi lanjutan era CSD adalah GPRS (General Pocket Radio System). GPRS disebut juga sebagai teknologi jaringan ponsel generasi ke 2,5 kecepatan akses mencapai 115 kbps. Cara kerja GPRS berbeda dengan CSD. Data yang dikirim melalui jaringan ponsel dipecah menjadi paket-paket kecil. Kemudian paket-paket ini dikirim melalui jaringan telekomunikasi selular (yang mendukung GPRS), lalu disusun kembali menjadi data yang utuh sesampainya di HP atau komputer.

Teknologi GPRS memungkinkan pengguna tetap bisa menelpon/ditelpon walaupun dalam keadaan terhubung ke internet. Selain itu, jaringan GPRS selalu terhubung meski tidak digunakan. Inilah sebabnya para operator menggunakan sistem pertarifan volume based yang dihitung berdasarkan besarnya data yang diupload/download. Namun sejak Januari 2009 indosat menawarkan paket durasi selama berselancar, dengan voucher khusus GPRS yang lebih murah.

Yang mengembirakan ke depannya adalah adanya intervensi pemerintah yang terus berupaya agar masyarakat luas makin banyak mengenal internet. Serta terus mengupayakan kebijakan agar tarif internet makin murah dan terjangkau.
Generasi kelanjutan GPRS adalah EDGE dan 3G/HSDPA(3,5G). Sayang jaringan HSDPA sampai saat ini masih terbatas.

Pada akhirnya nanti kitapun berharap merasakan teknologi WIMAX pada ponsel. Ini adalah teknologi dalam tahap jajak regulasi investasi. Wimax (wireless interoperability for microwave access) adalah akses internet broadband atau pita lebar yang kecepatan akses data mencapai 15 Mbps.

0 komentar for this post

Posting Komentar

terima kasih