Ia berlatih saat kita lengah, saat itulah kita merasa terkalah

By Golfing Enthusiast on 16.43

Filed Under:

Selain rasa syukur, investasi duniawi yang banyak dilenakan adalah investasi tahu(ilmu). Sukses sedikit, apalagi banyak, hehe. Kita sering melupakan akan investasi tahu/ilmu kekinian yang sedang marak. Mengarah pada perubahan bertolak-belakang. Seperti dari rasa manual ke digital (Internet) yang belum semua teman kita merasakan.

Untuk menyadari hal ini, mari kita tolok (view) laku perusahaan nasional maupun multinasional. Lihatlah iklan di TV nasional. Konon mereka rela sampai membelanjakan 20% profit mereka untuk membayar durasi tayang. Tiada lain untuk mengokohkan exist mereka di mata konsumennya. Akan terus bisa bertahan oleh badai persaingan, terus bergerak maju tanpa terpengaruh pesaing-pesaingnya. Kita sama tahulah, bagi perusahaan wajib begerak maju, apapun caranya perusahaan harus alami pertumbuhan dengan target.

Tak terkecuali juga kita sebagai sosok pribadi. Yang muda-muda akan terus mencari kelemahan kita. Yang muda merasa bangga bisa mengalahkan yang lebih tua. Saat yang tua terhempas, yang muda-lah memegang kendali. Maukah terhempas atau kembali mengekor?

Thus, Simak apa kata Blair Singer : Somewhere else in the world, someone is practicing while you're not, and when you meet him, he'll beat you. (Di tempat lain di dunia, saat seseorang berlatih, dan Anda sedang tidak. Ketika Anda bertemu dengannya, dia akan mengalahkan Anda pada saatnya).

Karena itulah para artis/aktor/penyanyi/eksekutif yang telah eksis sebelumnya berwanti-wanti persiapkan diri. Kita perlu jugakah?

Kembali sebagai pribadi saat ini misalnya; Baru saja ulung, baru saja keluar dari kesempitan/keterbelakangan, berangkat dari ‘nol’ sekarang sudah sampai ke nilai angka ’7,’ orang biasa (ordinary people) sekarang sudah hebat.

Seharusnyalah sisihkan penghasilan untuk menggali tahu dan ilmu, tidak konsumtif belaka. Sebisanya tidak pelit, walau sebenarnya feedback pada diri tidak tampak segera, akan pengeluaran yang ada. Tapi dalam jangka panjang kontribusinya akan membuat ‘gemuk’ kematangan (future benefit), di bidang apapun profesi kita saat ini.

Yang tidak mau, lalai, merasa cukup, apalagi takabur dari yang telah ada, takutnya akan seperti segitiga tidak sama kaki-terbalik mengerenyut. Tidak elok kan?

Apa bentuk investasinya? Ya, bisa buku-buku, pelatihan, seminar, menulis seperti tulisan ini atau pulsa untuk internet, hehe.

0 komentar for this post

Posting Komentar

terima kasih